Homoseksual dan Lesbian dalam Perspektif Islam

Salam sembang saya nak kupas artikel ini sebab ada permintaan dari kenalan yang meminta saya membincangkan n membantunya mencari fakta tentang kes2 berkaitan  cos sekarang dia sedang membuat kajian ttg hal ini. (artikel ini ditujukan khas buat Galford Tee). Saya sekadar berkongsi apa fakta yang saya tahu andai ada kenalan2 atau pembaca blog saya ni ingin menyumbangkan idea & pendapat amat2 lah dialukan. dan andainya ada apa2 fakta saya yang tersilap silalah jangan segan membetulkannya kerana saya pun sedang belajar dan saya tidak akan habis menimba ilmu ini. Sekadar renungan & peringatan bersama sahaja.


Kalau kita telaah sejarah peradaban manusia, sebenarnya fenomena penyimpangan seksual sudah muncul jauh sebelum masa Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada masa Nabi Luth yang diutus untuk kaum Sadoum. Hampir semua kitab tafsir mengabadikan kisah tersebut ketika menyingkap kandungan ayat-ayat yang berkaitan dengan kisah nabi Luth.

A llah berfirman: “Dan Luth ketika berkata kepada kaumnya: mengapa kalian mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kalian. Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan syahwat, bukan kepada wanita; malah kalian ini kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.” [surah Al-A’raf:80-84].

Allah menggambarkan Azab yang menimpa kaum nabi Luth :  “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim” [surah Hud : 82-83]

Semua ayat di atas secara jelas mengutuk dan melaknat perbuatan homoseksual kerana bertentangan dengan normal manusia.

Perlu diingat, ketegasan melaknat itu bukan hanya pada Islam. Namun juga ada pada agama lain seperti Kristian yang ada disebut didalam Bibel.


Ibn Qudamah Al Maqdisi menyebutkan bahwa penetapan hukum haramnya homoseksual adalah Ijma’ (kesepakatan) ulama, berdasarkan nash-nash Al-Quran dan Al-Hadits. [al mughni juz :10 hal : 155].

Imam Al Mawardi berkata, “Penetapan hukum haramnya perbuatan homoseksual menjadi Ijma’ dan itu diperkuat oleh Nash-nash Al-Quran dan Al-Hadits.” [Kitab Al hawi al kabir, juz :13 hal : 475]

 Ayat-ayat di atas (Al A’raf : 80-84 dan Hud : 77-83) secara jelas berisi kutukan dan larangan Allah SWT terhadap pelaku homoseksual. Itu juga diperkuat oleh hadits-hadits berikut:

Hadits riwayat Ibn Abbas : “Siapa saja yang engkau dapatkan mengerjakan perbuatan homoseksual maka bunuhlah kedua pelakunya”. [ditakhrij oleh Abu Dawud 4/158 , Ibn Majah 2/856 , At Turmuzi 4/57 dan Darru Quthni 3/124].

Hadits Jabir: “Sesungguhnya yang paling aku takuti (menimpa) umatku adalah perbuatan kaum Luth”[HR Ibnu Majah : 2563, 1457. Tirmidzi berkata : Hadits ini hasan Gharib, Hakim berkata, Hadits shahih isnad]

Hadits Ibnu Abbas: “Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth, (beliau mengulanginya sebanyak tiga kali)” [Hadis Riwayat Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 No. 7337]



Sumebr pengkajian saya dalam Tafsiran Pimpinan AR_RAHMAN kepada Pengertian AL_Qur'an yang diterbitkan oleh Darul Fikir dengan izin dan dibawah kawalan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Pusat Islam Malaysia Kuala Lumpur. Yang diterjemahkan olehSheikh Abdullah Basmeih disemak dan disahkan oleh Sahibul Fadhilah Datuk Haji Muhammad Noor bin Haji Ibrahim cetakan kesebelas pada Bln Muharram 1421 bersamaan Bln April 2000. Olahan dr cetakkan pertama pd Bulan Rejab 1400 bersamaan Bln Mei 1980. 


seperti yang tertulis Surah Al- A'Raaf ayat 80 : Dan Nabi Lut (a.s) juga (kami utuskan). Ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya :"Patutkah kamu melakukan perbuatan yang keji, yang tidak pernah dilakukan oleh seorang pun dari penduduk alam ini sebelum kamu?


ayat 81 : "sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk memuaskan nafsu syahwat kamu dengan meningalkan perempuan, bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas".


ayat 82 : Dan tidak ada jawapan dari kaumnya selain daripada berkata : "usirlah mereka (Nabi Lut (a.s) dan pengikut-pengikutnya yang taat) dari bandar kamu ini sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (menda'wa) mensucikan diri.


ayat 83 : Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya (serta pengikut-pengikutnya) melainkan isterinya, adalah ia dari orang-orang yang dibinasakan.


ayat 84 : Dan kami telah menghujani mereka dengan hujan (batu yang membinasakan). Oleh itu lihatlah, bagaimana akibat orang-orang yang melakukan kesalahan.




dan pekara ini diulangi lagi dalam Surah Hud ayat 77-83 yang mempunyai perkaitan dengan Nabi Ibrahim(a.s) dan ayat ini diceritakan kisah Nabi Lut (a.s) dengan kaumnya Nabi Lut (a.s) ialah anak saudara Nabi Ibrahim (a.s). Kaumnya penduduk bandar "saddum" (sodom) di Palestin telah dibinasakan oleh ALLAH Ta'ala kerana mereka melakukan perbuatan yang keji (mengadakan hubungan jenis sesama lelaki dengan meninggalkan perempuan) ; 


sedikit sebanyak yang dapat dikongsi bersama-sama. Kerana kermurkaan Allah S.W.T maka negara itu telah dibinasakan. Dengan ini jelaslah islam melarang sama sekali melakukan perbuatan terkutuk ini. Bekas negeri Kaum Nabi Lut (a.s) yang telah dibinasakan itu masih ada hingga hari ini menjadi sebuah lautan di Palestin, yang dikenali dengan nama "laut mati". Diharap jelaslah mengapa peratusan orang yang beragama Islam menentang keras pekara ini kerana ia tulah menjadi pegangan kami sejak dulu hingga hari Kiamat. saya bukanlah handal sangat dengan pekara ini namun ini adalah fakta yang saya baca dalam tafsiran Al-Qur'an yang menjadi pegangan saya.